Label kenamaan asal Prancis Yvest Saint Laurent kembali memperkenalkan koleksi akssoris musim tahun depan dalam desain terbaru.
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sumber : Label kenamaan asal Prancis Yvest Saint Laurent kembali memperkenalkan koleksi akssoris musim tahun depan dalam desain terbaru.
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sumber: Label kenamaan asal Prancis Yvest Saint Laurent kembali memperkenalkan koleksi akssoris musim tahun depan dalam desain terbaru.
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sumber:Label kenamaan asal Prancis Yvest Saint Laurent kembali memperkenalkan koleksi akssoris musim tahun depan dalam desain terbaru.
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sebagai icon bag terbaru, Muse Two didesain dengan kemewahan permainan detail yang siap memanjakan para bag lovers. Pemanfaatan bahan-bahan terpilih seperti kulit memberikan sebuah kesan flawless chic.
Perpaduan bahan seperti canvas, suede, dan leather dalam bentuk patchwork, pun menambahkan kesan urban dalam kesempurnaan olah desain.
Terinspirasi dari the now famous, kesan koleksi tas Muse Two kali ini lebih menampilkan desain dalam bentuk santai yang mementingkan fungsi kenyamanan dalam setiap genggaman. Ini terekam lewat bentuk tali yang tak sekadar digenggam tapi juga bisa dilingkar pada baju.
Tas yang telah menarik minat tak hanya di kalangan fashionista di belahan Eropa maupun Amerika ini, telah memberikan sebuah kepastian akan nilai minimalis chic yang tersampaikan pada setiap unsur padu padan. Di samping itu, sisi unik dalam setiap individu bisa diutarakan dengan pilihan pemakaian tas secara tertutup ataupun terbuka.
Koleksi yang tak hanya hadir dalam barisan terdepan ini akan juga melengkapi kemewahan dalam setiap desain padu padan. Rasanya tas ini menjadi wajib dipilih oleh para pencinta mode.
Gaya dari Muse Two terdiri dari berbagai pilihan ukuran. Tak hanya Muse Two, Stefano Pilati selaku creative director Yves Saint Laurent pun berkreativitas dengan rangkaian tas bagi Anda pencinta seni Pop Art.
Dengan mengambil bentuk amplop sebagai basic desain, disertai detail goresan tangan yang menuliskan alamat beserta post stamp workshop YSL di avenue Goerge V, sukses memberikan satu identitas kuat akan makna glamor yang tak berlebihan. Hadir dalam warna hitam, silver, dan gold.
Sementara itu, Louis Vuitton juga tak mau ketinggalan memberikan inspirasi dari tas model amplop. Fashion kerap dipengaruhi dengan gaya arsitektur. Seperti clucth dari LV ini, bentuknya bak sebuah produk interior modern. Terlihat seperti maket sebuah sofa modern minimalis. Sandarannya terbuat dari beluduru dengan aksen elips dari logam dan dudukannya dari patent leather. Namun ketika digenggam terjawablah bahwa dia adalah sebuah tas genggam cantik. Dan apabila lipatannya dibuka, maka menjelma menjadi tas jinjing.
Karya tak kalah menariknya juga datang dari Hermes. Pada fashion show Yohji Yamamoto dengan koleksi musim gugur-dingin lalu di Paris, hadir koleksi tas baru yang disebut Yohji Bag. Tas ini dirancang oleh Yohji Yamamoto dan dibuat oleh Hermes Workshop.
Berdesain langsing terbuat dari Barenia calfskin dalam tiga ukuran. Tas hasil pertukaran persahabatan antarlabel besar Hermes dan Yohji itu tersedia hanya berdasarkan special order pada butik Hermes di Paris (Fauborg Saint Honore), Tokyo (Ginza), New York (Madison Ave and Wall Street) dan London (New Bond Street).
Sumber:Gay Hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar